Contoh Surat Lamaran Kerja Resmi yang Baik & Benar (Ada Tips!)
Surat lamaran resmi adalah langkah awal yang krusial saat melamar pekerjaan. Dokumen ini bukan sekadar formalitas, tapi merupakan kesempatan pertama kamu untuk ‘berbicara’ dengan calon perusahaan. Melalui surat ini, kamu memperkenalkan diri, menyampaikan minat, dan secara singkat menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat. Membuatnya dengan benar bisa jadi penentu apakah berkas lamaranmu akan dilirik atau tidak.
Image just for illustration
Apa Itu Surat Lamaran Resmi?¶
Secara sederhana, surat lamaran resmi adalah surat formal yang ditulis oleh seseorang kepada institusi atau perusahaan untuk menyatakan keinginan bekerja di sana. Surat ini berfungsi sebagai pengantar untuk dokumen lain seperti Curriculum Vitae (CV). Tujuannya jelas: meyakinkan perekrut bahwa kamu layak dipanggil untuk tahap seleksi selanjutnya, biasanya wawancara.
Formatnya mengikuti kaidah penulisan surat bisnis atau surat dinas pada umumnya, namun dengan konteks melamar pekerjaan. Ini berarti penggunaan bahasa yang baku, sopan, jelas, dan terstruktur. Setiap elemen dalam surat lamaran punya fungsi spesifik.
Penting untuk diingat bahwa surat lamaran resmi berbeda dengan surat pribadi atau surat informal. Penggunaan kata sapaan, struktur kalimat, dan pilihan kata harus mencerminkan profesionalisme. Surat ini mencerminkan seberapa serius kamu dalam melamar pekerjaan tersebut.
Kenapa Surat Lamaran Resmi Itu Penting?
Mungkin kamu berpikir, “Kan udah ada CV? Kenapa masih perlu surat lamaran?” Nah, surat lamaran punya peran yang nggak bisa digantikan oleh CV lho. CV berisi daftar riwayat hidup, pendidikan, pengalaman, dan skill kamu, sementara surat lamaran adalah narasi yang menghubungkan semua itu dengan posisi yang dilamar.
Ini kesempatanmu untuk menunjukkan mengapa kualifikasi di CV kamu relevan dengan kebutuhan perusahaan. Surat lamaran juga jadi bukti kemampuan komunikasi tulismu. Perekrut bisa menilai seberapa baik kamu menyusun argumen, menggunakan bahasa formal, dan memperhatikan detail. Surat lamaran yang baik bisa bikin lamaranmu stand out dari tumpukan berkas lainnya.
Surat lamaran juga menunjukkan inisiatif dan keseriusanmu. Menginvestasikan waktu dan usaha untuk menulis surat yang disesuaikan (bukan template asal copy-paste) menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik pada posisi dan perusahaan tersebut. Ini adalah personal touch yang nggak ada di CV.
Struktur Surat Lamaran Resmi yang Benar
Agar surat lamaranmu terlihat profesional dan informatif, penting banget untuk mengikuti struktur penulisan surat resmi. Setiap bagian punya perannya masing-masing dalam menyampaikan pesan lamaranmu secara efektif. Memahami struktur ini membantu kamu menyusun surat dengan logis dan mudah dipahami oleh perekrut.
Berikut adalah komponen-komponen utama dalam surat lamaran resmi:
Bagian Atas Surat
Bagian paling atas ini biasanya berisi tempat dan tanggal penulisan surat. Formatnya standar, misalnya “Jakarta, 26 Oktober 2023”. Pastikan nama kota dan tanggalnya sesuai dengan kapan kamu menulis surat itu.
Di bawah tempat dan tanggal, kadang juga ditambahkan perihal dan lampiran. Perihal menjelaskan isi surat secara singkat, contohnya “Lamaran Pekerjaan - [Nama Posisi yang Dilamar]”. Sementara Lampiran menyebutkan jumlah dokumen yang kamu sertakan bersama surat ini, misalnya “Lampiran: Satu berkas”.
Menulis bagian atas surat dengan rapi dan sesuai standar menunjukkan perhatianmu terhadap detail. Ini adalah awal yang baik untuk kesan pertama. Jangan sampai salah ketik nama kota atau tanggalnya ya!
Alamat Tujuan Surat
Bagian ini berisi informasi mengenai pihak yang dituju oleh surat lamaranmu. Biasanya diawali dengan “Kepada Yth.”, diikuti oleh jabatan dan nama lengkap penerima (jika kamu tahu), nama perusahaan, dan alamat lengkap perusahaan. Contoh: Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer Personalia, PT Maju Terus, Jl. Contoh No. 123, Jakarta.
Mencari tahu nama penerima spesifik (misalnya Manajer HRD atau kepala departemen terkait) akan memberikan nilai tambah karena menunjukkan bahwa kamu melakukan riset. Namun, jika tidak tahu, menggunakan jabatan umum seperti “Manajer Personalia” atau “Tim Rekrutmen” sudah cukup. Pastikan nama perusahaan dan alamatnya akurat ya.
Kesalahan penulisan nama perusahaan atau alamat bisa fatal lho, menunjukkan kamu kurang teliti. Cek kembali di website resmi perusahaan atau sumber informasi lowongan terpercaya untuk memastikan kebenarannya. Keakuratan di sini sangat penting.
Salam Pembuka
Salam pembuka dalam surat lamaran resmi sangat standar, yaitu “Dengan hormat,” diikuti tanda koma. Frasa ini adalah cara sopan untuk memulai komunikasi tertulis yang formal. Jangan gunakan sapaan lain yang informal seperti “Hai,” atau “Kepada Bapak/Ibu,” tanpa “Dengan hormat,”.
Letaknya biasanya setelah alamat tujuan dan sebelum paragraf pembuka. Ini adalah transisi yang mulus dari informasi alamat ke inti surat. Meskipun terlihat sepele, penggunaan salam pembuka yang benar menunjukkan bahwa kamu paham etiket profesional.
Salam pembuka ini adalah jembatan menuju isi surat. Memulainya dengan benar akan membuat suratmu langsung terasa profesional. Jadi, jangan pernah lupakan “Dengan hormat,” ya.
Paragraf Pembuka
Paragraf pertama ini berfungsi sebagai ‘pintu masuk’ surat lamaranmu. Di sini, kamu langsung menyatakan tujuan menulis surat, yaitu melamar pekerjaan. Sebutkan posisi yang kamu lamar dengan jelas. Penting juga untuk menyebutkan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut (misalnya, dari iklan di website perusahaan, JobStreet, LinkedIn, atau rekomendasi).
Contoh: “Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya baca di website [Nama Perusahaan] pada tanggal [Tanggal Iklan/Akses], saya ingin mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi yang Dilamar].” Jika melamar tanpa iklan, sebutkan inisiatifmu: “Dengan surat ini, saya ingin menyatakan minat saya untuk bergabung dengan PT [Nama Perusahaan] pada posisi [Nama Posisi yang Paling Relevan atau Sebutkan Area Keahlian Anda].”
Paragraf pembuka yang jelas dan to the point akan langsung memberitahu perekrut apa yang kamu inginkan. Ini membantu mereka mengkategorikan lamaranmu dengan cepat. Hindari basa-basi yang terlalu panjang di awal.
Isi Surat (Paragraf Inti)
Ini adalah bagian paling penting dan ‘daging’ dari surat lamaranmu. Di paragraf ini (bisa terdiri dari satu atau beberapa paragraf pendek), kamu menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang cocok untuk posisi tersebut. Hubungkan kualifikasi, pengalaman kerja, skill, dan pendidikanmu dengan persyaratan yang tercantum di lowongan (jika ada).
Ceritakan secara spesifik kontribusi apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan. Gunakan kata kunci yang relevan dengan industri atau posisi yang dilamar. Jangan hanya menyalin daftar dari CV-mu, tapi jelaskan bagaimana pengalaman atau skill tersebut relevan dan bermanfaat untuk perusahaan. Misalnya, jika melamar posisi marketing, sebutkan pengalamanmu dalam meningkatkan brand awareness atau mengelola campaign iklan.
Bagian ini adalah kesempatanmu untuk ‘menjual’ dirimu. Jelaskan mengapa kamu tertarik pada perusahaan ini secara spesifik, bukan hanya sekadar mencari pekerjaan. Tunjukkan antusiasme dan pemahamanmu tentang perusahaan atau industri mereka.
Paragraf Penutup
Paragraf ini digunakan untuk menutup surat lamaranmu secara profesional. Ulangi kembali ketertarikanmu pada posisi tersebut dan nyatakan harapanmu untuk dapat diundang ke tahap wawancara. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian yang telah diberikan oleh perekrut dalam meninjau lamaranmu.
Frasa standar seperti “Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan wawancara agar saya dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai potensi diri saya.” dan “Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.” sangat umum digunakan dan tepat. Pastikan nadanya tetap sopan dan menghargai.
Paragraf penutup yang kuat meninggalkan kesan positif terakhir. Ini adalah cara untuk mengakhiri surat dengan profesionalisme yang sama seperti saat kamu memulainya. Jangan biarkan suratmu berakhir secara tiba-tiba.
Salam Penutup
Sama seperti salam pembuka, salam penutup juga standar dalam surat lamaran resmi. Frasa yang paling umum digunakan adalah “Hormat saya,” diikuti tanda koma. Beberapa alternatif lain yang juga formal antara lain “Hormat kami,” (jika mewakili sebuah institusi, jarang untuk lamaran personal) atau “Dengan hormat,” (juga bisa digunakan, tapi “Hormat saya,” lebih umum untuk penutup personal).
Letaknya persis di bawah paragraf penutup. Ini adalah penanda bahwa suratmu telah selesai. Konsistensi dalam menggunakan salam formal di awal dan akhir menunjukkan bahwa kamu memperhatikan format baku.
Salam penutup adalah penanda akhir yang jelas dari isi surat. Pilih salah satu yang paling umum dan nyaman bagimu, seperti “Hormat saya,”.
Tanda Tangan dan Nama Lengkap
Bagian paling bawah surat adalah tempat untuk tanda tanganmu, diikuti dengan nama lengkap yang diketik atau ditulis jelas di bawahnya. Jika mengirim surat fisik, tanda tangan ditulis tangan. Jika mengirim via email (dengan lampiran PDF), kamu bisa menyisipkan tanda tangan digital atau cukup menulis nama lengkapmu di bawah “Hormat saya,”.
Menyertakan tanda tangan dan nama lengkap adalah bentuk validasi dari surat yang kamu tulis. Ini menunjukkan bahwa surat tersebut memang benar-benar berasal darimu. Pastikan nama lengkap yang ditulis sesuai dengan identitas resmimu.
Ini adalah identifikasi akhirmu sebagai pengirim surat. Jangan sampai lupa bagian ini karena penting untuk formalitas dan verifikasi.
Lampiran (jika ada)
Jika kamu menyertakan dokumen lain bersama surat lamaran (seperti CV, salinan ijazah, transkrip nilai, sertifikat, pas foto, dll.), daftar dokumen tersebut bisa dicantumkan di bagian akhir surat lamaran, setelah nama lengkap. Gunakan format daftar bernomor atau bullet points.
Contoh:
Lampiran:
1. Curriculum Vitae
2. Salinan Ijazah Terakhir
3. Salinan Transkrip Nilai
4. Salinan KTP
5. Pas Foto Terbaru ukuran 4x6
Mencantumkan daftar lampiran membantu perekrut memastikan bahwa semua dokumen yang diminta sudah lengkap. Ini juga menunjukkan bahwa kamu teliti dan terorganisir. Pastikan jumlah lampiran yang disebutkan sesuai dengan jumlah dokumen yang benar-benar kamu sertakan.
Berikut ringkasan struktur dalam bentuk tabel:
| Bagian Surat | Isi | Catatan Penting |
|---|---|---|
| Bagian Atas Surat | Tempat, Tanggal Penulisan Surat Perihal Lampiran (jika ada) |
Pastikan akurat dan rapi |
| Alamat Tujuan Surat | Kepada Yth., Jabatan, Nama Perusahaan, Alamat Lengkap Perusahaan | Usahakan tahu nama penerima spesifik; pastikan nama & alamat benar |
| Salam Pembuka | Dengan hormat, | Standar dan wajib |
| Paragraf Pembuka | Tujuan menulis surat, Posisi dilamar, Sumber info lowongan | Langsung, jelas, dan to the point |
| Isi Surat (Paragraf Inti) | Kualifikasi, Pengalaman, Skill, Alasan cocok untuk posisi & perusahaan | Hubungkan dengan persyaratan job; fokus pada kontribusi; bisa 1-2 paragraf |
| Paragraf Penutup | Reiterate minat, Harapan wawancara, Ucapan terima kasih | Sopan dan profesional |
| Salam Penutup | Hormat saya, | Standar penutup personal |
| Tanda Tangan & Nama Lengkap | Tanda tangan, Nama Lengkap (diketik/ditulis) | Identifikasi dan validasi |
| Lampiran (jika ada) | Daftar dokumen terlampir | Membantu perekrut cek kelengkapan; sebutkan jika ada dokumen tambahan |
Berbagai Contoh Surat Lamaran Resmi
Membuat surat lamaran itu sebenarnya fleksibel dalam isi inti, tapi kaku dalam struktur. Ada beberapa skenario umum saat melamar pekerjaan, dan cara penulisannya bisa sedikit berbeda fokusnya.
Lamaran Berdasarkan Iklan Lowongan
Ini adalah skenario paling umum. Kamu melihat lowongan pekerjaan di suatu platform (website, koran, media sosial, dll.) dan kamu merasa cocok. Dalam surat lamaran jenis ini, kamu wajib menyebutkan dengan jelas di awal surat dari mana dan kapan kamu melihat iklan tersebut. Paragraf inti surat harus fokus pada bagaimana kualifikasi dan pengalamanmu secara spesifik memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam iklan lowongan. Gunakan kata kunci yang ada di deskripsi pekerjaan untuk menunjukkan relevansi.
Contoh kalimat pembuka: “Menanggapi iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di [Nama Platform/Media] pada tanggal [Tanggal Terbit Iklan], saya menulis surat ini untuk menyatakan ketertarikan saya pada posisi [Nama Posisi].” Lalu di paragraf isi, jelaskan bagaimana pengalamanmu di [Perusahaan Sebelumnya] dalam mengelola [Tugas Spesifik] sangat relevan dengan tanggung jawab posisi yang dilamar.
Lamaran Tanpa Iklan (Inisiatif Sendiri)
Jenis lamaran ini sering disebut “cold application” atau lamaran spekulatif. Kamu mengirimkan lamaran ke perusahaan yang kamu minati meskipun tidak ada iklan lowongan yang spesifik. Ini menunjukkan inisiatif tinggi. Karena tidak ada deskripsi pekerjaan spesifik untuk dirujuk, kamu perlu melakukan riset mendalam tentang perusahaan tersebut.
Dalam surat lamaran ini, fokusnya adalah menjelaskan mengapa kamu tertarik pada perusahaan ini dan bagaimana keahlianmu bisa memberikan kontribusi, meskipun tidak ada posisi kosong saat ini. Kamu bisa menyebutkan area di mana kamu merasa paling bisa berkontribusi, misalnya “Saya yakin latar belakang saya di bidang [Bidang Keahlian] dapat memberikan kontribusi signifikan pada divisi [Nama Divisi, jika tahu] di PT [Nama Perusahaan].” Tunjukkan bahwa kamu mengerti visi atau misi perusahaan dan mengapa kamu ingin menjadi bagian dari itu.
Jenis lamaran ini butuh riset lebih dalam tapi bisa sangat efektif jika kamu menargetkan perusahaan impianmu. Jangan sekadar mengirim CV tanpa surat lamaran yang menjelaskan inisiatifmu ini.
Tips Jitu Menulis Surat Lamaran yang Memukau
Menulis surat lamaran yang baik butuh strategi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar surat lamaranmu lebih menonjol dan efektif:
Sesuaikan dengan Perusahaan dan Posisi: Jangan pernah mengirim surat lamaran generik yang sama untuk semua lowongan. Luangkan waktu untuk membaca deskripsi pekerjaan dan informasi perusahaan. Sesuaikan isi suratmu, terutama di paragraf inti, untuk menyoroti kualifikasi yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar di perusahaan tersebut.
Gunakan Bahasa Formal dan Jelas: Hindari penggunaan bahasa gaul, singkatan (kecuali yang umum dan profesional), atau kalimat yang berbelit-belit. Tulis dengan lugas, sopan, dan menggunakan tata bahasa yang baku. Kalimat yang jelas memudahkan perekrut memahami pesanmu.
Perhatikan Ejaan dan Tata Bahasa: Ini krusial! Salah ketik atau kesalahan gramatikal bisa memberikan kesan ceroboh dan kurang profesional. Baca kembali suratmu berulang kali, atau minta teman untuk membacanya. Manfaatkan fitur pengecek ejaan di software penulisanmu.
Jaga Agar Ringkas dan Padat: Idealnya, surat lamaran cukup satu halaman saja. Perekrut punya banyak lamaran untuk dibaca, jadi buatlah suratmu efektif. Sampaikan poin-poin penting tanpa perlu bertele-tele.
Fokus pada Kualifikasi yang Relevan: Identifikasi skill dan pengalaman mana di CV-mu yang paling dicari oleh perusahaan untuk posisi ini. Sorot kualifikasi tersebut di paragraf isi suratmu. Jangan hanya mencantumkan semua yang kamu punya.
Sertakan Pencapaian (Jika Ada): Jika memungkinkan, sebutkan pencapaian atau hasil konkret dari pengalaman kerjamu sebelumnya. Contoh: “Berhasil meningkatkan efisiensi proses X sebesar 20%” atau “Memimpin tim Y yang mencapai target Z”. Angka atau hasil terukur sangat meyakinkan.
Pastikan Informasi Kontak Benar: Double check nomor telepon dan alamat email yang kamu cantumkan. Ini adalah cara perekrut akan menghubungimu jika kamu lolos seleksi awal. Kesalahan di sini bisa membuatmu kehilangan kesempatan.
Kesalahan Umum dalam Menulis Surat Lamaran
Meskipun terlihat sederhana, banyak orang yang masih melakukan kesalahan saat menulis surat lamaran. Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan meningkatkan peluang lamaranmu dilirik.
Mengirim Surat Generic: Ini adalah kesalahan terbesar. Menggunakan satu template untuk semua lamaran tanpa penyesuaian membuat suratmu terkesan tidak serius dan tidak personal. Perekrut bisa mengetahuinya.
Banyak Salah Ketik atau Gramatikal: Seperti yang sudah disebutkan, ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail dan bisa mengurangi kredibilitasmu. Pastikan suratmu bersih dari kesalahan.
Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek: Surat yang terlalu panjang (lebih dari satu halaman) cenderung membosankan. Sebaliknya, yang terlalu pendek dan kurang substansi tidak akan cukup meyakinkan perekrut. Usahakan satu halaman padat berisi.
Menggunakan Bahasa Informal: Surat lamaran adalah dokumen resmi. Hindari penggunaan bahasa sehari-hari, emoticon, atau gaya chatting. Gunakan bahasa Indonesia yang baku dan formal.
Tidak Menyebutkan Posisi yang Dilamar: Perekrut mungkin membuka beberapa lowongan sekaligus. Jika kamu tidak menyebutkan posisi spesifik yang dilamar, suratmu bisa jadi bingung mau dialokasikan ke mana.
Mengirim ke Alamat atau Orang yang Salah: Ini menunjukkan kamu tidak melakukan riset dasar tentang perusahaan. Pastikan nama perusahaan, alamat, dan jika mungkin, nama penerima sudah benar.
Fokus Terlalu Banyak pada Kebutuhan Sendiri: Ingat, surat lamaran itu tentang bagaimana kamu bisa membantu perusahaan. Hindari kalimat yang terlalu banyak bicara tentang “Saya butuh pekerjaan” atau “Saya ingin gaji tinggi”. Fokus pada “Saya bisa memberikan kontribusi…”
Fakta Menarik Seputar Surat Lamaran
Ada beberapa fakta menarik seputar proses rekrutmen dan surat lamaran yang mungkin belum kamu tahu:
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perekrut menghabiskan waktu sangat singkat untuk scanning surat lamaran dan CV, mungkin hanya sekitar 6-10 detik pada pandangan pertama. Ini sebabnya paragraf pembuka harus jelas dan ringkas, dan bagian inti harus langsung menonjolkan kualifikasi relevan.
Surat lamaran (atau cover letter) sudah ada jauh sebelum CV modern menjadi standar. Awalnya, surat ini adalah cara formal untuk memperkenalkan diri dan melampirkan dokumen seperti referensi atau portofolio. Jadi, dokumen ini punya sejarah panjang dalam dunia profesional.
Beberapa perusahaan sengaja mewajibkan adanya surat lamaran meskipun mereka sudah menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) untuk menyaring CV. Tujuannya adalah untuk melihat siapa saja kandidat yang bisa mengikuti instruksi dan memiliki kemampuan komunikasi tulis yang memadai.
Subjek email saat mengirim lamaran via email sangat penting. Perekrut sering menggunakan subjek untuk menyortir email. Subjek yang jelas seperti “Lamaran Pekerjaan - [Nama Posisi] - [Nama Anda]” akan lebih cepat dilihat daripada subjek kosong atau tidak jelas.
ATS tidak hanya memindai CV, tapi juga bisa memindai surat lamaran. Menggunakan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan di surat lamaranmu bisa membantu lamaranmu melewati filter awal sistem ini.
Evolusi Surat Lamaran: Dari Kertas ke Digital
Dulu, mengirim surat lamaran berarti mengetik di mesin ketik (atau bahkan menulis tangan) dan mengirimkannya via pos. Prosesnya memakan waktu dan biaya. Kamu harus mencetak banyak salinan, membeli amplop, dan pergi ke kantor pos.
Kemudian, munculnya komputer dan printer memudahkan proses pengetikan dan pencetakan, tapi pengiriman via pos masih jadi cara utama. Ini membuat jarak geografis menjadi tantangan.
Era internet mengubah segalanya. Kini, mayoritas lamaran dikirim via email atau diunggah melalui portal lowongan kerja online. Ini membuat prosesnya jauh lebih cepat dan efisien, baik bagi pelamar maupun perusahaan. Kamu bisa melamar pekerjaan di kota atau negara lain dengan mudah.
Namun, kemudahan ini juga berarti volume lamaran yang diterima perusahaan meningkat drastis. Inilah mengapa surat lamaran yang ditulis dengan baik dan disesuaikan menjadi semakin penting untuk membedakan diri dari ratusan, bahkan ribuan, pelamar lain. Selain itu, munculnya Applicant Tracking Systems (ATS) membuat pelamar harus memastikan surat dan CV mereka “ramah” ATS dengan menggunakan kata kunci yang tepat.
Menulis surat lamaran resmi mungkin terlihat kuno di era digital, tapi esensinya tetap sama: memperkenalkan diri secara profesional, menunjukkan minat, dan menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat terbaik. Formatnya mungkin beradaptasi (misalnya, sebagai isi email atau dokumen PDF terlampir), tapi fungsinya tetap vital.
Membuat surat lamaran resmi yang baik adalah investasi waktu yang sangat berharga dalam pencarian kerjamu. Ini adalah kesempatanmu untuk membuat kesan pertama yang kuat dan menunjukkan profesionalisme serta ketertarikanmu pada perusahaan. Dengan mengikuti struktur yang benar, memperhatikan detail, dan menyesuaikan isinya, kamu meningkatkan peluangmu untuk melaju ke tahap seleksi selanjutnya.
Yuk, terapkan panduan ini saat kamu menulis surat lamaran berikutnya!
Yuk, Diskusi di Kolom Komentar!
Gimana, sudah lebih jelas kan tentang cara membuat surat lamaran resmi yang efektif? Ada tips atau pengalaman menarikmu sendiri saat menulis surat lamaran? Atau mungkin ada bagian yang masih kurang jelas dan ingin kamu tanyakan?
Jangan ragu untuk berbagi pikiran, pengalaman, atau pertanyaanmu di kolom komentar di bawah ya! Kita bisa saling belajar dan memberikan dukungan dalam perjalanan mencari kerja.
Posting Komentar