Begini Cara Buat Surat Cuti Tanpa Gaji yang Disetujui
Setiap karyawan pasti pernah berada di titik di mana mereka membutuhkan waktu istirahat lebih lama dari jatah cuti tahunan yang tersedia. Bisa jadi karena urusan keluarga yang mendesak, melanjutkan pendidikan, atau alasan pribadi lainnya yang memang butuh perhatian penuh dan waktu yang panjang. Di sinilah opsi cuti tanpa gaji atau unpaid leave muncul sebagai solusi. Tapi, bagaimana cara mengajukannya dengan benar? Nah, jawabannya ada pada surat permohonan cuti tanpa gaji yang kita kirimkan ke perusahaan.
Surat ini bukan sekadar formalitas biasa, lho. Ini adalah dokumen resmi yang menjadi bukti pengajuanmu kepada perusahaan dan dasar bagi mereka untuk mempertimbangkan dan memproses permohonan cuti tanpa gajimu. Membuatnya butuh perhatian khusus, mulai dari format, isi, hingga etika pengajuannya. Tujuan utamanya adalah meyakinkan atasan atau HRD bahwa permohonanmu valid dan pantas untuk disetujui, sambil tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan.
Image just for illustration
Apa Itu Cuti Tanpa Gaji dan Mengapa Perlu Surat Khusus?¶
Cuti tanpa gaji, atau sering disebut leave without pay (LWOP), adalah periode di mana seorang karyawan diberikan izin untuk tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu, dan selama periode tersebut karyawan tidak menerima gaji atau upah dari perusahaan. Berbeda dengan cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti melahirkan yang haknya diatur dalam undang-undang atau kebijakan perusahaan dan biasanya tetap dibayar, cuti tanpa gaji ini sifatnya opsional dan persetujuannya sangat bergantung pada kebijakan internal perusahaan serta negosiasi dengan atasan.
Mengapa perlu surat khusus? Karena cuti ini dampaknya cukup signifikan bagi kedua belah pihak. Bagi karyawan, artinya tidak ada penghasilan selama cuti dan mungkin ada dampak pada tunjangan atau status kepegawaian dalam jangka panjang. Bagi perusahaan, artinya ada kekosongan posisi yang mungkin perlu diisi sementara atau tugas yang perlu dialihkan, serta potensi dampak pada operasional. Surat permohonan ini berfungsi sebagai dokumentasi resmi yang mencatat niat karyawan, alasan pengajuan, durasi yang diminta, dan sebagai dasar bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi, menimbang dampak operasional, dan membuat keputusan. Tanpa surat, permohonan lisan saja sangat berisiko missed communication dan tidak memiliki bukti tertulis.
Alasan Umum Mengajukan Cuti Tanpa Gaji¶
Ada berbagai alasan mengapa seseorang perlu mengajukan cuti tanpa gaji. Alasan-alasan ini biasanya bersifat penting dan tidak bisa diakomodasi oleh jatah cuti berbayar yang ada. Memahami alasan yang valid bisa membantumu merumuskan isi surat agar lebih kuat dan meyakinkan.
Alasan Pribadi dan Keluarga¶
Ini adalah kategori yang paling umum. Contohnya seperti:
* Menemani anggota keluarga yang sakit parah dan membutuhkan perawatan intensif dalam jangka waktu lama di luar kota atau bahkan luar negeri.
* Menyelesaikan urusan keluarga mendesak yang membutuhkan kehadiran fisik dalam waktu yang cukup panjang, misalnya mengurus warisan, pindah rumah dalam skala besar, atau membantu anggota keluarga yang terkena musibah.
* Menjalani pemulihan pasca-sakit atau operasi yang membutuhkan waktu lebih lama dari jatah cuti sakit yang diberikan, atau ketika kondisi burnout yang parah.
* Urusan pribadi penting lainnya yang tidak bisa ditunda atau dilakukan di luar jam kerja.
Pendidikan dan Pengembangan Diri¶
Karyawan juga bisa mengajukan cuti tanpa gaji untuk tujuan pengembangan diri, seperti:
* Mengambil studi lanjutan baik di dalam maupun luar negeri yang programnya tidak memungkinkan dilakukan sambil bekerja penuh waktu.
* Mengikuti kursus atau pelatihan intensif yang relevan dengan bidang pekerjaan namun membutuhkan komitmen waktu penuh dalam jangka waktu tertentu.
* Menyelesaikan proyek pribadi yang membutuhkan fokus penuh, seperti menulis buku, mengembangkan startup awal, atau mengejar hobi yang berpotensi menjadi karier baru (dengan risiko tentu saja).
Perjalanan Jangka Panjang¶
Meskipun sering dipandang sebagai “liburan”, ada juga perjalanan jangka panjang yang mungkin memerlukan cuti tanpa gaji, misalnya:
* Perjalanan keagamaan seperti Haji atau ziarah panjang lainnya.
* Mendampingi pasangan/keluarga yang harus pindah ke luar kota/negeri untuk jangka waktu tertentu.
* Melakukan perjalanan riset atau kegiatan sukarela di lokasi terpencil.
Penting untuk diingat, apa pun alasannya, harus disampaikan secara jelas, jujur, dan profesional dalam surat. Hindari alasan yang terkesan dibuat-buat atau tidak penting bagi perusahaan.
Dasar Hukum Cuti Tanpa Gaji di Indonesia¶
Apakah cuti tanpa gaji diatur oleh undang-undang di Indonesia? Pertanyaan ini sering muncul. Berbeda dengan cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti melahirkan yang secara eksplisit diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (sekarang sebagian diatur di UU Cipta Kerja dan PP turunannya), cuti tanpa gaji tidak secara spesifik diatur sebagai hak normatif karyawan dalam UU tersebut.
Ini artinya, persetujuan cuti tanpa gaji bukan kewajiban bagi perusahaan. Ini lebih merupakan kebijakan internal perusahaan yang diatur dalam:
1. Peraturan Perusahaan (PP): Dokumen yang dibuat oleh pengusaha mengenai syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Jika diatur di sini, perusahaan terikat dengan aturannya.
2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB): Jika ada serikat pekerja di perusahaan, aturan mengenai cuti tanpa gaji bisa jadi hasil kesepakatan antara pengusaha dan serikat pekerja. PKB ini mengikat kedua belah pihak.
3. Perjanjian Kerja (PK): Terkadang, untuk posisi atau kondisi tertentu, kesepakatan mengenai kemungkinan cuti tanpa gaji bisa dimasukkan dalam perjanjian kerja individu.
Jika tidak diatur dalam PP, PKB, atau PK, maka persetujuan cuti tanpa gaji sepenuhnya bergantung pada kebijakan dan diskresi manajemen perusahaan. Mereka akan mempertimbangkan berbagai faktor seperti alasan pengajuan, durasi, posisi karyawan, kondisi operasional perusahaan, dan rekam jejak karyawan yang bersangkutan. Oleh karena itu, surat permohonan harus dibuat sebaik mungkin untuk meningkatkan peluang disetujui.
Komponen Penting dalam Surat Permohonan Cuti Tanpa Gaji¶
Sebuah surat permohonan cuti tanpa gaji yang baik harus memuat informasi lengkap dan jelas agar mudah diproses oleh HRD atau atasan. Berikut adalah komponen-komponen yang wajib ada:
1. Kepala Surat (Kop Surat - Jika Ada)¶
Untuk surat formal, menggunakan kop surat perusahaan (jika Anda perwakilan dari suatu departemen formal atau ada format baku perusahaan) atau paling tidak mencantumkan data diri lengkap di bagian atas surat. Namun, untuk permohonan pribadi, seringkali cukup mencantumkan nama lengkap, NIK/Nomor Karyawan, Departemen, dan Jabatan di bagian awal atau akhir surat.
2. Tempat dan Tanggal Pembuatan Surat¶
Cantumkan kota tempat surat dibuat dan tanggal surat tersebut ditulis. Contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023. Ini penting sebagai referensi waktu pengajuan.
3. Pihak yang Dituju¶
Sebutkan dengan jelas kepada siapa surat ini ditujukan. Umumnya ditujukan kepada atasan langsung (Supervisor/Manajer Departemen), dan/atau Departemen Sumber Daya Manusia (HRD). Pastikan nama dan jabatannya benar.
Contoh:
Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap Atasan Langsung]
[Jabatan Atasan Langsung]
[Nama Perusahaan]
atau
Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Departemen Sumber Daya Manusia
[Nama Perusahaan]
4. Subjek/Perihal Surat¶
Ini bagian krusial agar suratmu langsung dikenali maksudnya. Gunakan judul yang jelas dan ringkas.
Contoh: Permohonan Cuti Tanpa Gaji atau Pengajuan Cuti Tanpa Pembayaran Upah.
5. Salam Pembuka¶
Gunakan salam pembuka yang formal dan sopan, seperti “Dengan hormat,” atau “Assalamualaikum Wr. Wb.” (jika sesuai dengan budaya perusahaan).
6. Identitas Karyawan¶
Cantumkan data diri lengkap Anda sebagai pemohon. Ini memudahkan HRD atau atasan mengidentifikasi Anda.
* Nama Lengkap:
* Nomor Karyawan/NIK:
* Jabatan:
* Departemen:
7. Isi Surat (Inti Permohonan)¶
Ini bagian paling penting. Sampaikan maksud Anda dengan jelas dan ringkas.
* Menyatakan niat: Sampaikan bahwa Anda ingin mengajukan cuti tanpa gaji.
* Durasi Cuti: Sebutkan tanggal mulai cuti dan tanggal kembali bekerja dengan spesifik. Contoh: “Saya bermaksud mengajukan cuti tanpa gaji terhitung mulai tanggal 10 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan akan kembali masuk kerja pada tanggal 11 Februari 2024.” Pastikan durasinya realistis dan sesuai dengan alasanmu.
* Alasan Pengajuan: Jelaskan alasanmu mengajukan cuti tanpa gaji. Sampaikan secara jujur, profesional, dan seperlunya saja. Tidak perlu terlalu dramatis, fokus pada fakta mengapa cuti ini diperlukan. Contoh: “Cuti ini saya perlukan untuk mendampingi orang tua yang akan menjalani perawatan medis intensif di luar kota selama beberapa bulan ke depan.”
8. Rencana Selama Cuti (Opsional Tapi Direkomendasikan)¶
Untuk menunjukkan profesionalisme dan komitmen pada pekerjaan, Anda bisa menambahkan bagaimana Anda akan mengelola pekerjaan sebelum cuti dan siapa yang akan menjadi back-up sementara.
Contoh: “Sebelum cuti, saya akan menyelesaikan semua tugas yang mendesak dan berkoordinasi dengan rekan kerja [Nama Rekan Kerja] untuk memastikan kelancaran operasional selama saya tidak berada di tempat.”
9. Permohonan dan Harapan¶
Sampaikan permohonan persetujuan dengan rendah hati dan sampaikan harapan Anda.
Contoh: “Besar harapan saya Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan dan mengabulkan permohonan cuti tanpa gaji ini.”
10. Ucapan Terima Kasih¶
Tutup surat dengan ucapan terima kasih atas perhatian dan pertimbangan dari perusahaan.
11. Salam Penutup¶
Gunakan salam penutup yang formal dan sopan, seperti “Hormat saya,” atau “Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.”
12. Tanda Tangan dan Nama Jelas¶
Bubuhkan tanda tangan Anda di atas nama jelas Anda.
13. Tembusan (Jika Perlu)¶
Jika surat ini perlu diketahui oleh pihak lain di luar penerima utama (misalnya salinan untuk HRD jika surat ditujukan ke atasan langsung), cantumkan di bagian bawah.
Contoh: Tembusan: Yth. Departemen Sumber Daya Manusia.
Image just for illustration
Tips Menulis dan Mengajukan Surat Cuti Tanpa Gaji¶
Menulis suratnya saja tidak cukup, ada beberapa tips yang bisa membantumu meningkatkan peluang permohonan disetujui dan menjaga hubungan baik dengan perusahaan:
- Ajukan Jauh-jauh Hari: Jangan mendadak! Idealnya, ajukan permohonan cuti tanpa gaji jauh sebelum tanggal mulai yang Anda inginkan. Ini memberi waktu bagi perusahaan untuk mempertimbangkan, merencanakan back-up, dan mengantisipasi dampak operasional. Tergantung durasi cuti yang diminta, pengajuan bisa dilakukan 1-3 bulan sebelumnya.
- Sampaikan Alasan dengan Jujur dan Profesional: Seperti yang sudah disebutkan, sampaikan alasan yang valid secara ringkas dan jelas. Hindari melebih-lebihkan atau membuat alasan yang tidak sesuai kenyataan. Profesionalisme dalam menyampaikan alasan penting.
- Diskusikan dengan Atasan Langsung Terlebih Dahulu: Sebelum mengajukan surat resmi ke HRD atau pimpinan yang lebih tinggi, diskikan niatmu ini dengan atasan langsung. Sampaikan situasimu, alasanmu, dan dengarkan pendapatnya. Atasan langsung bisa memberikan pandangan mengenai kemungkinan persetujuan dan bagaimana mengelola pekerjaanmu selama cuti. Dukungan dari atasan langsung bisa sangat membantu saat suratmu diproses.
- Tawarkan Solusi Back-up: Tunjukkan proaktif dengan menawarkan solusi mengenai siapa yang bisa mengambil alih tugasmu sementara, atau bagaimana handover pekerjaan akan dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kamu memikirkan dampak ke perusahaan dan siap membantu meminimalkannya.
- Pastikan Format Rapi dan Bahasa Sopan: Gunakan format surat formal yang rapi, ketik dengan baik, dan gunakan bahasa Indonesia yang baku, sopan, dan mudah dipahami. Hindari kesalahan pengetikan atau tata bahasa.
- Sertakan Dokumen Pendukung (Jika Relevan): Jika alasanmu terkait kondisi medis atau pendidikan, melampirkan dokumen pendukung (surat dokter, surat penerimaan universitas, dll.) bisa memperkuat permohonanmu, meskipun tidak selalu wajib tergantung kebijakan perusahaan.
- Siap untuk Bernegosiasi: Perusahaan mungkin tidak bisa mengabulkan durasi cuti persis seperti yang kamu minta karena pertimbangan operasional. Siaplah untuk berdiskusi atau bernegosiasi mengenai durasi, tanggal mulai/akhir, atau skema back-up yang disepakati bersama.
- Pahami Konsekuensinya: Sebelum mengajukan, pastikan kamu paham dampak dari cuti tanpa gaji, terutama terkait gaji, tunjangan (BPJS, pensiun), cuti tahunan berikutnya, dan mungkin posisi atau karier di perusahaan. Bahas hal ini dengan HRD jika perlu.
Dampak Cuti Tanpa Gaji pada Hak Karyawan¶
Ini adalah aspek yang paling sering membuat karyawan ragu mengajukan cuti tanpa gaji. Apa saja hak-hak yang mungkin terpengaruh?
Gaji dan Upah¶
Ini yang paling jelas. Selama periode cuti tanpa gaji, Anda tidak akan menerima gaji atau upah. Ini perlu diantisipasi dan direncanakan dengan matang dari sisi finansial.
Tunjangan Hari Raya (THR)¶
Biasanya, perhitungan THR didasarkan pada masa kerja dalam satu tahun. Jika Anda mengambil cuti tanpa gaji dalam periode perhitungan THR (misalnya menjelang Lebaran), ada kemungkinan THR Anda akan diproratkan berdasarkan jumlah bulan kerja efektif Anda dalam setahun tersebut, atau bahkan tidak dibayarkan sama sekali untuk periode cuti tersebut, tergantung kebijakan perusahaan dan lamanya cuti. Pastikan Anda menanyakan hal ini ke HRD.
Cuti Tahunan¶
Biasanya, hak cuti tahunan dihitung berdasarkan masa kerja aktif. Periode cuti tanpa gaji umumnya tidak dihitung sebagai masa kerja aktif. Ini berarti, hak cuti tahunanmu di periode berikutnya bisa berkurang atau tidak bertambah selama periode cuti tanpa gaji tersebut.
BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan¶
Status kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun) dan BPJS Kesehatan bisa terpengaruh.
* BPJS Kesehatan: Biasanya, perusahaan menanggung sebagian iuran BPJS Kesehatan. Saat cuti tanpa gaji, perusahaan mungkin akan menghentikan pembayaran iuran tersebut. Status kepesertaanmu mungkin menjadi non-aktif atau harus beralih menjadi peserta mandiri selama periode cuti jika ingin jaminan kesehatan tetap aktif. Ini perlu dikonfirmasi ke HRD dan BPJS.
* BPJS Ketenagakerjaan: Pembayaran iuran JKK, JKM, JHT, dan JP juga berpotensi ditunda atau dihentikan selama cuti tanpa gaji. Ini bisa mempengaruhi perhitungan manfaat JHT atau JP di masa depan karena ada periode iuran yang terhenti.
Dana Pensiun / Provident Fund¶
Jika perusahaan memiliki program dana pensiun atau provident fund, kontribusi dari perusahaan maupun potongan dari gaji karyawan akan berhenti selama periode cuti tanpa gaji. Ini akan mempengaruhi saldo dana pensiunmu.
Jenjang Karier dan Promosi¶
Mengambil cuti tanpa gaji dalam waktu lama bisa berpotensi memengaruhi jalur kariermu. Kamu mungkin miss out pada peluang pelatihan, proyek penting, atau promosi yang terjadi selama kamu cuti. Ini adalah risiko yang perlu disadari. Namun, perusahaan yang baik akan berusaha mengakomodasi dan membantumu kembali beradaptasi setelah cuti.
Penting sekali untuk berdiskusi secara detail dengan HRD mengenai semua dampak ini sebelum finalisasi cuti tanpa gaji. Mintalah penjelasan mengenai bagaimana hak-hakmu akan terpengaruh agar tidak ada kejutan di kemudian hari.
Image just for illustration
Contoh Struktur Surat Permohonan Cuti Tanpa Gaji¶
Berikut adalah gambaran struktur surat permohonan cuti tanpa gaji dalam bentuk tabel sederhana:
Komponen Surat | Keterangan | Contoh Isi |
---|---|---|
Kepala Surat / Identitas | Data diri pemohon di bagian atas surat. | Nama: Budi Santoso NIK: 12345678 Jabatan: Staff Marketing Departemen: Marketing |
Tempat & Tanggal | Kota dan tanggal pembuatan surat. | Jakarta, 26 Oktober 2023 |
Pihak yang Dituju | Kepada siapa surat ini ditujukan. | Yth. Bapak/Ibu [Nama Atasan] [Jabatan Atasan] [Nama Perusahaan] Melalui Yth. Departemen HRD |
Perihal | Maksud surat secara ringkas. | Permohonan Cuti Tanpa Gaji |
Salam Pembuka | Salam pembuka formal. | Dengan hormat, |
Pembuka Isi Surat | Pernyataan pengajuan cuti dan identitas kembali. | Saya yang bertanda tangan di bawah ini: [ulangi data diri] bermaksud mengajukan permohonan cuti tanpa gaji. |
Inti Permohonan | Menyebutkan durasi dan alasan cuti dengan jelas. | Saya mengajukan cuti tanpa gaji selama 3 (tiga) bulan, terhitung mulai tanggal 15 November 2023 hingga 14 Februari 2024. Cuti ini saya perlukan karena [jelaskan alasan singkat, padat, dan profesional]. |
Rencana Selama Cuti | Penjelasan singkat mengenai handover pekerjaan (opsional). | Sebelum memulai cuti, saya akan menyelesaikan [tugas A] dan berkoordinasi dengan [Nama Rekan Kerja] untuk [tugas B]. |
Permohonan & Harapan | Memohon persetujuan. | Besar harapan saya Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan dan mengabulkan permohonan ini. |
Penutup | Ucapan terima kasih. | Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. |
Salam Penutup | Salam penutup formal. | Hormat saya, |
Tanda Tangan & Nama Jelas | Tanda tangan dan nama lengkap pemohon. | (tanda tangan) Budi Santoso |
Tembusan | Salinan surat untuk pihak lain (jika perlu). | Tembusan: Yth. Departemen Sumber Daya Manusia |
Fakta Menarik dan Kesalahan Umum¶
Beberapa fakta menarik atau kesalahan umum yang perlu kamu tahu seputar cuti tanpa gaji:
- Bukan Hak Otomatis: Fakta paling penting adalah, cuti tanpa gaji itu bukan hak karyawan yang dijamin undang-undang seperti cuti tahunan. Persetujuannya sangat bergantung pada kebijakan perusahaan.
- Durasi Bervariasi: Ada perusahaan yang punya aturan jelas soal durasi maksimum cuti tanpa gaji (misal 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun), ada juga yang sangat fleksibel tergantung kasusnya.
- Dampak Pada Status: Mengambil cuti tanpa gaji dalam jangka waktu sangat lama (misal lebih dari 1 tahun) berpotensi memengaruhi status kepegawaianmu, bahkan ada kemungkinan dianggap mengundurkan diri jika diatur demikian dalam Peraturan Perusahaan atau PKB dan durasinya sudah melewati batas yang ditentukan.
- Kesalahan Umum:
- Mengajukan Mendadak: Ini seringkali jadi alasan permohonan ditolak karena perusahaan tidak punya waktu untuk persiapan.
- Alasan Tidak Jelas atau Terkesan Main-main: Perusahaan butuh alasan yang kuat dan valid, bukan sekadar ingin liburan panjang.
- Tidak Menanyakan Dampak: Banyak karyawan lupa atau tidak menanyakan secara detail dampak cuti tanpa gaji terhadap tunjangan dan hak-hak lainnya, sehingga terkejut di kemudian hari.
- Tidak Berdiskusi dengan Atasan: Melewatkan diskusi informal dengan atasan langsung sebelum mengajukan surat resmi bisa mengurangi peluang dukungan.
- Tidak Membuat Rencana Handover: Ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Alternatif Selain Cuti Tanpa Gaji¶
Sebelum buru-buru mengajukan cuti tanpa gaji, pertimbangkan apakah ada alternatif lain yang mungkin bisa jadi solusi:
- Menggunakan Sisa Cuti Tahunan: Jika masih ada sisa, gunakan dulu jatah cuti berbayar.
- Mengajukan Cuti Sakit: Jika alasannya terkait kesehatan dan ada surat keterangan dokter, ajukan cuti sakit. Hak cuti sakit diatur undang-undang.
- Mengajukan Cuti Khusus Lainnya: Periksa kebijakan perusahaan, apakah ada cuti khusus berbayar (misal cuti melahirkan/menemani istri melahirkan, cuti duka, cuti menikah) yang relevan dengan kondisimu.
- Flextime atau Remote Work: Jika sifat pekerjaan memungkinkan dan perusahaan punya kebijakan flextime atau remote working, diskusikan apakah ini bisa menjadi solusi sementara untuk mengakomodasi kebutuhanmu tanpa harus cuti panjang.
- Mengambil “Unpaid Leave” Singkat: Jika kebutuhanmu hanya beberapa hari atau seminggu di luar jatah cuti tahunan, kadang perusahaan lebih mudah memberikan “cuti tanpa gaji” singkat ini daripada cuti panjang.
Alternatif ini mungkin tidak selalu bisa menggantikan kebutuhan akan cuti panjang tanpa gaji, tapi layak dipertimbangkan dan didiskusikan dengan perusahaan.
Penutup¶
Mengajukan surat permohonan cuti tanpa gaji memang butuh persiapan matang. Mulai dari memastikan alasanmu kuat, membuat surat dengan format yang benar dan isi yang jelas, hingga memahami semua dampak yang akan kamu hadapi. Komunikasi yang baik dengan atasan dan HRD adalah kunci utama agar proses ini berjalan lancar dan hubungan baik dengan perusahaan tetap terjaga, apa pun keputusan yang nanti diberikan. Ingat, ini adalah permohonan, bukan pemberitahuan, jadi persetujuan sepenuhnya ada di tangan perusahaan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan atau akan mengajukan cuti tanpa gaji.
Bagaimana pengalaman Anda terkait cuti tanpa gaji di tempat kerja Anda? Punya tips atau cerita menarik? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar