Begini Cara Bikin Surat Lamaran Kerja Menarik + Contoh (Siap di Map)
Pernah dengar istilah kirim lamaran via pos atau langsung ke kantor? Yap, ini cara tradisional yang masih banyak dipakai, terutama di beberapa perusahaan atau industri tertentu. Prosesnya melibatkan penyusunan dokumen lamaran kerja fisik, salah satunya surat lamaran, yang kemudian dimasukkan ke dalam map atau folder khusus. Menyusunnya nggak bisa sembarangan lho, ada beberapa tips dan trik biar lamaranmu terlihat rapi dan profesional di mata HRD.
Meskipun era digital makin canggih dan banyak lamaran dikirim via email atau platform online, mengirim lamaran fisik dalam map masih relevan. Kadang, ini jadi cara perusahaan menguji attention to detail pelamar. Jadi, jangan remehkan proses ini ya!
Image just for illustration
Apa Saja Isi “Map” Lamaran Kerjamu?¶
Saat kamu diminta mengirimkan “contoh surat lamaran di map”, ini nggak cuma berarti surat lamaran doang lho. Map ini berisi paket lengkap dokumen yang kamu butuhkan untuk melamar kerja. Isinya bisa bervariasi tergantung permintaan perusahaan, tapi secara umum terdiri dari beberapa komponen utama ini:
1. Surat Lamaran Kerja (Cover Letter)¶
Ini adalah bintang utama! Surat lamaran adalah surat pengantar yang kamu tujukan langsung ke perusahaan atau HRD. Fungsinya untuk memperkenalkan diri, menjelaskan posisi apa yang kamu lamar, dan kenapa kamu adalah kandidat yang tepat. Surat ini harus ditulis dengan formal tapi personal, dan pastikan nggak ada salah ketik ya!
Struktur Dasar Surat Lamaran¶
Surat lamaran kerja yang baik punya struktur yang jelas. Ini dia panduan umum yang bisa kamu ikuti:
- Tempat & Tanggal Pembuatan Surat: Tulis di bagian kanan atas. Contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023.
- Kepada Yth.: Tulis nama penerima jika kamu tahu (misalnya, HR Manager) atau jabatan umum (misalnya, Kepala Bagian Personalia). Sertakan alamat lengkap perusahaan.
- Salam Pembuka: Gunakan salam formal seperti “Dengan hormat,”.
- Paragraf Pembuka: Sebutkan posisi yang kamu lamar dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut (misalnya, website perusahaan, koran, atau info dari teman).
- Paragraf Isi: Jelaskan kenapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan perusahaan itu. Hubungkan kualifikasi, pengalaman, dan keahlianmu dengan persyaratan yang dibutuhkan. Tonjolkan pencapaianmu yang relevan. Ini bagian paling krusial untuk meyakinkan HRD!
- Paragraf Penutup: Nyatakan harapanmu untuk dipanggil wawancara dan ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian mereka.
- Salam Penutup: Gunakan salam formal seperti “Hormat saya,” atau “Dengan hormat,”.
- Tanda Tangan & Nama Lengkap: Pastikan kamu membubuhkan tanda tangan di atas nama lengkapmu.
Tips Menulis Surat Lamaran:
* Sesuaikan surat lamaran dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar. Jangan gunakan satu surat untuk semua lamaran.
* Gunakan bahasa yang jelas, sopan, dan profesional.
* Fokus pada bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan, bukan hanya tentang apa yang kamu inginkan.
* Pastikan tidak ada typo atau kesalahan grammar. Baca ulang beberapa kali atau minta teman untuk membacanya.
* Cetak surat lamaran di kertas berkualitas baik (minimal 80 gsm) dan jangan dilipat jika memungkinkan.
2. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae - CV)¶
CV berisi ringkasan data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, skill, dan informasi relevan lainnya tentang dirimu. CV ini memberikan gambaran lengkap tentang latar belakang profesionalmu kepada HRD.
Komponen Umum CV¶
- Data Diri: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, alamat email. Pastikan informasi ini akurat dan mudah dihubungi.
- Ringkasan/Profil Singkat (Opsional tapi Disarankan): Paragraf singkat yang merangkum keahlian utama, pengalaman relevan, dan tujuan karirmu.
- Riwayat Pendidikan: Cantumkan pendidikan formal dari yang terbaru (universitas/akademi) hingga SMA/SMK. Sebutkan nama institusi, jurusan, tahun masuk-lulus, dan IPK (jika di atas rata-rata atau diminta).
- Pengalaman Kerja: Tulis pengalaman kerja dari yang terbaru. Cantumkan nama perusahaan, jabatan, periode kerja, dan deskripsi singkat tentang tanggung jawab dan pencapaianmu. Gunakan poin-poin yang action-oriented.
- Pengalaman Organisasi/Volunteering (Opsional): Jika relevan dengan posisi yang dilamar atau menunjukkan soft skill yang baik.
- Keahlian (Skills): Bagi menjadi hard skill (misalnya, bahasa pemrograman, software spesifik, bahasa asing) dan soft skill (misalnya, komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim).
- Pelatihan/Seminar: Cantumkan pelatihan atau seminar yang relevan.
- Informasi Tambahan (Opsional): Prestasi, hobi yang relevan, portofolio (jika ada link atau disebutkan akan disertakan).
Tips Membuat CV:
* Buat CV yang rapi, mudah dibaca, dan maksimal 1-2 halaman untuk pelamar dengan pengalaman kerja kurang dari 10 tahun.
* Gunakan font standar dan ukuran yang nyaman dibaca (misalnya, Arial, Times New Roman, Calibri, ukuran 10-12).
* Pastikan informasi yang kamu berikan jujur dan akurat.
* Cetak CV di kertas yang sama dengan surat lamaran.
Image just for illustration
3. Dokumen Pendukung Lainnya¶
Ini adalah salinan dokumen-dokumen penting yang membuktikan kualifikasi dan data dirimu. Jangan masukkan dokumen asli ya, selalu gunakan salinannya!
- Fotokopi Ijazah Terakhir: Bukti pendidikan formalmu. Legalisir jika diminta oleh perusahaan.
- Fotokopi Transkrip Nilai: Menunjukkan detail mata kuliah dan nilaimu selama kuliah. Legalisir jika diminta.
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP): Bukti identitas diri yang sah.
- Pas Foto Terbaru: Biasanya diminta ukuran 3x4 atau 4x6 cm. Gunakan pakaian formal dan latar belakang warna yang umum (merah atau biru). Tempelkan di bagian depan surat lamaran atau CV jika ada tempatnya, atau masukkan terpisah dalam klip.
- Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK): Bukti bahwa kamu tidak memiliki catatan kriminal. Biasanya diminta setelah kamu lolos tahap awal, tapi beberapa perusahaan meminta di awal.
- Fotokopi Surat Keterangan Sehat: Biasanya diminta setelah lolos tahap awal, tapi ada juga yang meminta di awal.
- Fotokopi Sertifikat Pelatihan/Seminar: Bukti keikutsertaanmu dalam berbagai kegiatan pengembangan diri yang relevan.
- Portofolio: Jika pekerjaan yang kamu lamar (misalnya, desainer, penulis, fotografer) membutuhkan bukti karya. Bisa berupa hard copy atau link (cantumkan di CV/Surat Lamaran).
- Surat Pengalaman Kerja (Jika Ada): Dari perusahaan sebelumnya, sebagai bukti riwayat kerjamu.
Penting: Selalu cek ulang persyaratan dokumen di lowongan kerja yang kamu lamar. Jangan mengirimkan dokumen yang tidak diminta karena hanya akan menambah tebal mapmu tanpa tujuan.
Memilih dan Mengatur Dokumen dalam Map¶
Oke, semua dokumen sudah siap. Sekarang saatnya menata mereka dalam map. Pemilihan map dan cara menata dokumen punya peran penting dalam memberikan kesan pertama.
Memilih Jenis Map¶
Ada beberapa jenis map yang biasa digunakan untuk melamar kerja:
- Map Plastik (Snelhecter): Map ini punya pengait di dalamnya untuk menjepit dokumen. Pilihan warnanya beragam. Biasanya transparan di bagian depan, jadi surat lamaranmu bisa langsung terlihat. Ini pilihan paling umum dan praktis.
- Map Kertas (Stopmap): Map kertas biasa tanpa pengait. Dokumen cukup dimasukkan ke dalam. Kurang disarankan karena dokumen mudah berantakan di dalamnya.
- Map Resleting/Kancing: Lebih tebal dan kokoh, biasanya terbuat dari plastik. Aman tapi kadang dianggap terlalu tebal untuk lamaran standar.
Tips Memilih Map:
* Pilih map dengan warna netral dan profesional. Warna-warna seperti biru tua, hitam, abu-abu, atau hijau tua adalah pilihan aman. Hindari warna-warna terlalu mencolok seperti merah terang atau kuning neon kecuali memang diminta atau relevan dengan industri kreatif.
* Pastikan map dalam kondisi bersih dan rapi, tidak lecek atau sobek.
* Jika menggunakan snelhecter, pastikan pengaitnya berfungsi baik.
Image just for illustration
Urutan Dokumen dalam Map¶
Ini bagian krusial biar HRD mudah meninjau lamaranmu. Urutan standar yang umum digunakan adalah:
- Paling Depan (Teratas): Surat Lamaran Kerja. Ini adalah halaman pertama yang akan dilihat HRD. Pastikan tercetak rapi dan tidak terlipat.
- Setelah Surat Lamaran: Daftar Riwayat Hidup (CV). Ini memberikan detail tentang dirimu setelah HRD membaca pengantar di surat lamaran.
- Dokumen Pendukung: Atur dokumen pendukung dari yang paling penting atau yang diminta pertama kali dalam syarat. Biasanya urutannya:
- Fotokopi Ijazah Terakhir
- Fotokopi Transkrip Nilai
- Fotokopi KTP
- Pas Foto (jika belum ditempel di surat lamaran/CV, bisa diselipkan di plastik kecil atau dijepit)
- Fotokopi SKCK (jika diminta)
- Fotokopi Surat Keterangan Sehat (jika diminta)
- Fotokopi Sertifikat Pelatihan/Seminar
- Surat Pengalaman Kerja
- Dokumen lain yang relevan/diminta.
Tips Mengatur Dokumen:
* Gunakan paper clip atau staples jika dokumen tidak menggunakan map snelhecter. Jika menggunakan snelhecter, jepit semua dokumen dengan rapi.
* Pastikan semua dokumen menghadap ke arah yang sama (atas).
* Hindari melipat dokumen A4 jika mapmu cukup besar untuk menampungnya. Melipat bisa membuat dokumen terlihat tidak rapi.
* Jika ada banyak sertifikat, kamu bisa membuat daftar isi sederhana atau mengelompokkannya.
Berikut contoh visual sederhana urutan dokumen dalam map menggunakan Mermaid diagram:
mermaid
graph TD
A[Map Lamaran Kerja] --> B(Paling Depan: Surat Lamaran)
B --> C(Setelah Surat Lamaran: CV)
C --> D(Dokumen Pendukung - Diurutkan)
D --> E(Fotokopi Ijazah)
D --> F(Fotokopi Transkrip Nilai)
D --> G(Fotokopi KTP)
D --> H(Pas Foto)
D --> I(Fotokopi SKCK/Surat Sehat/Sertifikat dll)
Contoh Penulisan Alamat dan Subjek di Amplop/Map¶
Jika kamu mengirimkan map via pos atau menaruhnya di dropbox kantor, biasanya kamu perlu menuliskannya di bagian luar map atau memasukkannya ke dalam amplop cokelat besar.
Di Bagian Depan Map/Amplop:
-
Kepada Yth.: [Nama Penerima/Jabatan Penerima, jika tahu]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Lengkap Perusahaan]
[Kota] -
Subjek: Lamaran Kerja Posisi [Nama Posisi yang Dilamar]
Di Bagian Belakang Map/Amplop (Opsional, tapi baik untuk identifikasi):
- Dari:
[Nama Lengkapmu]
[Alamat Lengkapmu]
[Nomor Teleponmu]
[Alamat Emailmu]
Menuliskan subjek di bagian depan map atau amplop sangat membantu HRD untuk memilah dan mengidentifikasi lamaranmu dengan cepat, terutama jika ada banyak lowongan dibuka.
Tips Saat Menyerahkan Lamaran Fisik¶
Menyerahkan lamaran fisik, baik langsung ke kantor atau via pos, juga ada etikanya lho.
Jika Diserahkan Langsung:¶
- Penampilan: Berpakaianlah rapi dan sopan, layaknya akan wawancara pertama. Ini menunjukkan keseriusanmu.
- Sikap: Bersikaplah ramah dan sopan kepada petugas keamanan atau resepsionis yang menerima lamaranmu. Mereka juga bisa memberikan kesan pertama tentang dirimu.
- Pastikan Sampai: Tanyakan kepada siapa lamaran harus diserahkan dan pastikan kamu menyerahkannya ke orang yang tepat atau meletakkannya di tempat yang sudah ditentukan.
Jika Dikirim Via Pos:¶
- Gunakan Amplop Cokelat Besar: Masukkan map lamaranmu ke dalam amplop cokelat besar agar map tidak rusak atau terlipat selama pengiriman.
- Alamat Jelas: Pastikan alamat tujuan dan alamat pengirim tertulis dengan sangat jelas.
- Layanan Terpercaya: Gunakan layanan pos atau kurir yang terpercaya dan jika perlu, gunakan fitur lacak kiriman (tracking) untuk memastikan lamaranmu sampai tepat waktu.
- Perkirakan Waktu: Kirim lamaran jauh-jauh hari sebelum batas waktu pengiriman habis.
Image just for illustration
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari¶
Saat menyiapkan lamaran fisik dalam map, ada beberapa jebakan yang seringkali tidak disadari pelamar:
- Dokumen Tidak Lengkap: Tidak membaca syarat lowongan dengan teliti dan lupa melampirkan salah satu dokumen penting.
- Urutan Dokumen Berantakan: Menyusun dokumen tanpa urutan logis sehingga HRD kesulitan mencari informasi.
- Menggunakan Dokumen Asli: Jangan pernah mengirimkan dokumen asli, selalu gunakan salinannya.
- Map atau Dokumen Rusak/Kotor: Menggunakan map yang sudah lecek, sobek, atau dokumen yang kotor/terkena noda tinta. Ini memberikan kesan tidak profesional.
- Salah Ketik (Typo) di Surat Lamaran/CV: Kesalahan kecil ini bisa mengurangi kredibilitasmu di mata HRD.
- Tidak Menulis Subjek: Membuat HRD kesulitan mengidentifikasi posisi yang kamu lamar, terutama jika perusahaan membuka banyak lowongan.
- Mengirimkan ke Alamat yang Salah: Fatal! Selalu cek kembali alamat perusahaan.
- Terlambat Mengirim: Tidak memperhatikan batas waktu pengiriman lamaran.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan sangat meningkatkan peluang lamaranmu dilirik oleh HRD.
Mengapa Beberapa Perusahaan Masih Memilih Lamaran Fisik?¶
Di tengah dominasi digital, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa beberapa perusahaan masih meminta lamaran fisik. Beberapa alasannya antara lain:
- Sistem Arsip Internal: Beberapa perusahaan, terutama yang lebih tua atau di industri tertentu, mungkin masih memiliki sistem arsip fisik yang sudah mapan.
- Mengurangi Beban Email: HRD di perusahaan besar bisa menerima ratusan email lamaran per hari. Meminta lamaran fisik bisa menjadi cara menyaring pelamar yang benar-benar serius dan mau berusaha.
- Menilai Kerapihan & Perhatian terhadap Detail: Proses menyiapkan lamaran fisik yang rapi dan lengkap bisa menjadi indikator sejauh mana pelamar memperhatikan detail dan teliti.
- Keamanan Dokumen: Untuk dokumen-dokumen sensitif, beberapa perusahaan mungkin merasa lebih aman dengan salinan fisik dibandingkan digital.
Fakta menariknya, terkadang proses menyiapkan lamaran fisik ini justru membuat pelamar lebih teliti dalam memeriksa setiap dokumen sebelum dikirim, dibandingkan hanya klik attach file di email.
Menutup: Lamaran Fisik Tetap Penting¶
Jadi, meskipun terkesan jadul, proses menyiapkan “contoh surat lamaran di map” adalah keterampilan penting yang tetap relevan dalam pencarian kerja. Ini bukan hanya tentang mengisi map, tapi juga tentang menunjukkan profesionalisme, ketelitian, dan keseriusanmu sebagai pelamar. Setiap detail, mulai dari kualitas kertas surat lamaran, kerapian CV, kelengkapan dokumen pendukung, hingga pemilihan map dan cara menyerahkannya, semuanya membentuk kesan pertama di mata HRD. Pastikan kamu memberikan kesan yang terbaik!
Sekarang kamu sudah tahu seluk-beluk menyiapkan lamaran kerja fisik dalam map. Jangan ragu untuk mempraktikkannya!
Punya pengalaman unik atau pertanyaan seputar mengirim lamaran fisik? Atau mungkin kamu punya tips lain yang bermanfaat? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah! Kita diskusi bareng biar pencarian kerja kita makin lancar!
Posting Komentar