Panduan Lengkap: Contoh Surat Rekomendasi S2 dari Dosen + Template!

Table of Contents

Surat rekomendasi dari dosen itu ibarat tiket emas buat kamu yang pengen lanjut S2. Kenapa bisa dibilang gitu? Soalnya, surat ini bukan cuma formalitas aja, tapi punya peran penting banget dalam proses penerimaan kamu di program pascasarjana impian. Yuk, kita bahas lebih dalam soal surat rekomendasi ini!

Apa Itu Surat Rekomendasi dan Mengapa Penting untuk S2?

Surat rekomendasi, gampangnya, adalah surat yang ditulis oleh seseorang yang mengenal kamu dan bisa memberikan penilaian tentang kemampuan dan potensi kamu. Dalam konteks aplikasi S2, pemberi rekomendasi yang paling ideal tentu saja dosen kamu. Dosen, apalagi yang pernah mengajar atau membimbing kamu, punya insight yang berharga tentang kemampuan akademik, etos kerja, dan potensi kamu untuk sukses di jenjang yang lebih tinggi.

Apa Itu Surat Rekomendasi dan Mengapa Penting untuk S2
Image just for illustration

Kenapa surat rekomendasi ini penting banget? Bayangin deh, panitia penerimaan mahasiswa S2 itu nerima ratusan bahkan ribuan aplikasi. Gimana caranya mereka bisa milih kandidat terbaik? Nilai dan transkrip memang penting, tapi itu cuma angka. Surat rekomendasi ini memberikan gambaran yang lebih personal dan kualitatif tentang diri kamu. Dosen yang menulis rekomendasi bisa menceritakan pengalaman mereka berinteraksi dengan kamu, contohnya:

  • Seberapa aktif kamu di kelas?
  • Gimana kualitas tugas dan ujian kamu?
  • Apakah kamu punya inisiatif dalam belajar?
  • Seberapa baik kemampuan komunikasi dan kerjasama kamu?
  • Potensi kamu untuk melakukan riset dan pengembangan ilmu.

Informasi-informasi ini nggak bisa dilihat cuma dari transkrip nilai. Surat rekomendasi ini jadi semacam validasi dari pihak ketiga yang kredibel (dosen) tentang klaim-klaim kamu di personal statement atau CV. Universitas juga jadi lebih yakin kalau kamu bukan cuma sekadar “jago di atas kertas”, tapi juga punya kualitas personal dan akademik yang mumpuni untuk sukses di program S2 mereka.

Elemen Kunci dalam Surat Rekomendasi S2 yang Efektif

Surat rekomendasi yang bagus itu nggak cuma sekadar pujian kosong. Ada beberapa elemen kunci yang harus ada supaya surat rekomendasi kamu benar-benar powerful dan meyakinkan panitia seleksi.

Penilaian Akademik yang Spesifik

Dosen harus bisa memberikan penilaian yang spesifik tentang kemampuan akademik kamu. Jangan cuma bilang “mahasiswa ini pintar”. Lebih baik kalau dosen bisa memberikan contoh konkret, misalnya:

  • “Saudara [Nama Mahasiswa] menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep teori ekonomi makro dalam mata kuliah yang saya ampu. Hal ini terlihat dari analisisnya yang tajam dalam tugas-tugas dan partisipasinya yang aktif dalam diskusi kelas.”
  • “Saya terkesan dengan kemampuan analitis Saudara [Nama Mahasiswa] dalam menganalisis data statistik. Dalam proyek penelitian kelompok, ia mampu mengolah data dengan software SPSS dan menarik kesimpulan yang relevan dengan rumusan masalah.”
  • “Saudara [Nama Mahasiswa] memiliki kemampuan menulis akademik yang sangat baik. Makalah-makalah yang ia kumpulkan selalu terstruktur dengan rapi, argumentasinya kuat, dan didukung oleh referensi yang relevan.”

Contoh-contoh di atas lebih berbobot karena memberikan bukti konkret tentang kemampuan akademik kamu. Hindari rekomendasi yang terlalu umum dan generik, karena itu nggak akan memberikan kesan yang kuat.

Elemen Kunci dalam Surat Rekomendasi S2 yang Efektif
Image just for illustration

Penilaian Kualitas Personal yang Relevan

Selain kemampuan akademik, kualitas personal juga penting banget. Program S2 itu menuntut mahasiswa yang mandiri, ulet, punya motivasi tinggi, dan bisa bekerja sama. Dosen bisa menyoroti kualitas-kualitas personal kamu dalam surat rekomendasi, misalnya:

  • Inisiatif dan kemandirian: “Saudara [Nama Mahasiswa] adalah mahasiswa yang proaktif dan tidak ragu untuk mencari tahu lebih dalam tentang materi kuliah. Ia sering bertanya dan berdiskusi di luar jam kuliah untuk memperdalam pemahamannya.”
  • Kerja keras dan ketekunan: “Dalam mengerjakan tugas akhir, Saudara [Nama Mahasiswa] menunjukkan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa. Ia tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan terus berusaha mencari solusi hingga tugasnya selesai dengan baik.”
  • Kemampuan kerjasama: “Saudara [Nama Mahasiswa] adalah anggota tim yang solid. Ia mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok, menghargai pendapat orang lain, dan berkontribusi secara positif dalam mencapai tujuan bersama.”
  • Kemampuan komunikasi: “Saudara [Nama Mahasiswa] memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Ia mampu menyampaikan ide dan gagasannya dengan jelas dan mudah dipahami.”

Kualitas-kualitas personal ini penting karena menunjukkan bahwa kamu nggak cuma pintar secara akademik, tapi juga punya karakter yang dibutuhkan untuk sukses di program S2 dan karir ke depannya.

Relevansi dengan Program S2 yang Dituju

Surat rekomendasi yang paling efektif adalah surat yang relevan dengan program S2 yang kamu tuju. Dosen sebaiknya menyoroti kemampuan dan pengalaman kamu yang sesuai dengan bidang studi dan fokus penelitian program S2 tersebut. Misalnya, kalau kamu mau lanjut S2 Manajemen Keuangan, dosen bisa menyoroti kemampuan kamu dalam mata kuliah Akuntansi, Manajemen Keuangan, atau Statistik. Kalau kamu punya pengalaman magang di bidang keuangan, itu juga bisa jadi poin plus yang disebutkan dalam surat rekomendasi.

Dosen juga bisa menekankan potensi kamu untuk berkontribusi dalam bidang studi tersebut. Misalnya:

  • “Saya yakin Saudara [Nama Mahasiswa] memiliki potensi besar untuk mengembangkan karir di bidang [Bidang Studi S2]. Ketertarikannya yang mendalam pada [Topik Spesifik] dan kemampuan analitisnya yang kuat akan menjadi modal berharga baginya untuk sukses dalam program S2 [Nama Program S2].”
  • “Saya merekomendasikan Saudara [Nama Mahasiswa] tanpa ragu untuk program S2 [Nama Program S2]. Saya percaya latar belakang pendidikannya yang kuat di bidang [Bidang Studi S1] dan minatnya yang besar pada [Topik Penelitian] akan menjadikannya kandidat yang ideal untuk program ini.”

Dengan menekankan relevansi ini, surat rekomendasi jadi lebih terarah dan menunjukkan bahwa kamu memang punya passion dan aptitude untuk bidang studi yang kamu pilih.

Contoh Konkret dan Anekdot

Surat rekomendasi yang bagus itu nggak cuma berisi daftar skill dan kualitas. Lebih dari itu, surat rekomendasi yang berkesan adalah surat yang berisi contoh konkret dan anekdot yang menggambarkan kemampuan dan kualitas kamu. Anekdot ini bisa berupa cerita singkat tentang pengalaman dosen berinteraksi dengan kamu yang menunjukkan kualitas positif kamu. Misalnya:

  • “Saya masih ingat ketika Saudara [Nama Mahasiswa] datang ke kantor saya untuk berdiskusi tentang tugas akhir. Ia datang dengan persiapan yang matang dan pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan mendalam. Diskusi kami berlangsung sangat produktif dan saya terkesan dengan antusiasmenya dalam belajar.”
  • “Dalam sebuah sesi presentasi kelompok, kelompok Saudara [Nama Mahasiswa] menghadapi pertanyaan sulit dari dosen penguji. Saudara [Nama Mahasiswa] dengan tenang dan percaya diri mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan baik dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang materi presentasi.”
  • “Ketika ada teman sekelas yang kesulitan memahami materi kuliah, Saudara [Nama Mahasiswa] dengan senang hati membantu menjelaskan. Ia sabar dan telaten dalam membimbing temannya hingga akhirnya temannya tersebut bisa memahami materi dengan baik.”

Anekdot-anekdot ini membuat surat rekomendasi jadi lebih hidup dan personal. Panitia seleksi jadi bisa lebih membayangkan sosok kamu dan kualitas-kualitas positif kamu.

Cara Meminta Surat Rekomendasi dari Dosen dengan Baik

Meminta surat rekomendasi dari dosen itu butuh strategi. Nggak bisa asal minta, apalagi dadakan. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan supaya permintaan kamu diterima dan dosen bersedia menulis surat rekomendasi yang bagus buat kamu.

Waktu yang Tepat dan Pemberitahuan Jauh Hari

Jangan pernah minta surat rekomendasi last minute! Dosen itu orang sibuk. Mereka punya banyak mahasiswa yang dibimbing, penelitian yang dikerjakan, dan tugas-tugas administrasi lainnya. Kalau kamu minta surat rekomendasi mendadak, dosen bisa jadi nggak punya waktu yang cukup untuk menulis surat yang berkualitas. Idealnya, kamu minta surat rekomendasi minimal 1 bulan sebelum deadline aplikasi S2. Lebih cepat lebih baik.

Cara Meminta Surat Rekomendasi dari Dosen dengan Baik
Image just for illustration

Cara Menghubungi Dosen (Email, Tatap Muka)

Cara menghubungi dosen untuk meminta surat rekomendasi bisa lewat email atau tatap muka. Kalau kamu jarang ketemu dosen secara langsung, email adalah cara yang paling efektif. Tapi kalau kamu sering ketemu dosen di kampus, nggak ada salahnya kamu datang langsung ke ruangannya untuk menyampaikan permintaan kamu.

Kalau lewat email, gunakan bahasa yang sopan dan formal. Jelaskan tujuan kamu menghubungi dosen, yaitu untuk meminta surat rekomendasi S2. Sebutkan program S2 yang kamu tuju dan deadline aplikasi. Jangan lupa perkenalkan diri kamu (nama, NIM, program studi, tahun lulus). Lampirkan juga dokumen-dokumen pendukung (CV, transkrip nilai, personal statement, draft surat rekomendasi kalau ada).

Kalau tatap muka, datanglah ke ruangan dosen pada jam konsultasi atau waktu yang disepakati. Sampaikan maksud kamu dengan sopan dan jelas. Bawa juga dokumen-dokumen pendukung yang sudah kamu siapkan.

Informasi yang Perlu Diberikan kepada Dosen

Supaya dosen bisa menulis surat rekomendasi yang bagus dan relevan, kamu perlu memberikan informasi yang lengkap tentang diri kamu dan program S2 yang kamu tuju. Informasi yang perlu kamu berikan antara lain:

  • CV (Curriculum Vitae): CV memberikan gambaran lengkap tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, skill, dan prestasi kamu.
  • Transkrip Nilai: Transkrip nilai menunjukkan performa akademik kamu selama kuliah S1.
  • Personal Statement (Esai): Personal statement menjelaskan motivasi kamu melanjutkan S2, minat penelitian, tujuan karir, dan alasan mengapa kamu memilih program S2 tersebut.
  • Informasi Program S2 yang Dituju: Berikan informasi detail tentang program S2 yang kamu tuju, seperti nama program, universitas, kurikulum, fokus penelitian, dan website program.
  • Draft Surat Rekomendasi (Opsional): Beberapa universitas atau dosen meminta mahasiswa untuk membuat draft surat rekomendasi. Draft ini bukan untuk menggantikan peran dosen, tapi untuk membantu dosen mengingat prestasi dan kualitas kamu, serta memastikan surat rekomendasi sesuai dengan format yang diinginkan.

Semakin lengkap informasi yang kamu berikan, semakin mudah dosen menulis surat rekomendasi yang kuat dan persuasif.

Etika dan Profesionalisme dalam Meminta Rekomendasi

Meminta surat rekomendasi itu bukan cuma sekadar urusan administrasi. Ini juga tentang etika dan profesionalisme. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

  • Pilih dosen yang tepat: Pilih dosen yang benar-benar mengenal kamu dan bisa memberikan penilaian yang positif tentang kemampuan kamu. Jangan minta rekomendasi ke dosen yang jarang ketemu atau dosen yang nggak tahu siapa kamu.
  • Minta dengan sopan dan hormat: Gunakan bahasa yang sopan dan hormat saat meminta rekomendasi. Jangan memaksa atau mengintimidasi dosen.
  • Hargai waktu dosen: Ingat bahwa dosen itu sibuk. Jangan menuntut dosen untuk segera menyelesaikan surat rekomendasi. Berikan waktu yang cukup bagi dosen untuk menulis surat yang berkualitas.
  • Ucapkan terima kasih: Setelah dosen mengirimkan surat rekomendasi, jangan lupa ucapkan terima kasih. Kirim email atau kartu ucapan sebagai bentuk apresiasi kamu.

Dengan menjaga etika dan profesionalisme, kamu membangun hubungan yang baik dengan dosen dan meningkatkan peluang kamu mendapatkan surat rekomendasi yang bagus.

Contoh Struktur dan Isi Surat Rekomendasi S2

Setiap dosen punya gaya penulisan yang berbeda, tapi secara umum, struktur surat rekomendasi S2 itu mirip-mirip. Berikut adalah contoh struktur dan isi surat rekomendasi yang bisa jadi panduan:

Pembukaan

  • Perkenalan Pemberi Rekomendasi: Dosen memperkenalkan diri, jabatan, dan afiliasi institusi.
  • Hubungan dengan Mahasiswa: Dosen menjelaskan hubungan atau interaksi dengan mahasiswa yang direkomendasikan (misalnya, dosen pengampu mata kuliah, dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing tugas akhir).
  • Tujuan Surat: Dosen menyatakan tujuan surat, yaitu untuk merekomendasikan mahasiswa untuk program S2.

Contoh Kalimat Pembuka:

Kepada Panitia Penerimaan Mahasiswa Program Pascasarjana [Nama Program S2],

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, [Nama Dosen], [Jabatan Dosen] di [Nama Departemen/Fakultas], [Nama Universitas], dengan ini menulis surat rekomendasi untuk Saudara [Nama Mahasiswa], mahasiswa bimbingan saya di Program Studi [Nama Program Studi S1]. Saya mengenal Saudara [Nama Mahasiswa] sejak tahun [Tahun] sebagai dosen pengampu mata kuliah [Nama Mata Kuliah] dan sebagai dosen pembimbing akademik. Melalui surat ini, saya ingin merekomendasikan Saudara [Nama Mahasiswa] untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 pada Program Studi [Nama Program S2] di [Nama Universitas Tujuan].

Contoh Struktur dan Isi Surat Rekomendasi S2
Image just for illustration

Isi

  • Penilaian Kualifikasi Akademik: Dosen memberikan penilaian tentang kemampuan akademik mahasiswa, seperti pemahaman konsep, kemampuan analisis, kemampuan riset, kemampuan menulis akademik, prestasi akademik, dan mata kuliah yang dikuasai dengan baik.
  • Penilaian Kualitas Personal: Dosen memberikan penilaian tentang kualitas personal mahasiswa, seperti inisiatif, kemandirian, kerja keras, ketekunan, kemampuan kerjasama, kemampuan komunikasi, motivasi, dan potensi.
  • Contoh Konkret dan Anekdot: Dosen memberikan contoh konkret atau anekdot yang menggambarkan kemampuan dan kualitas positif mahasiswa (seperti yang sudah dibahas sebelumnya).
  • Relevansi dengan Program S2: Dosen menjelaskan mengapa mahasiswa tersebut cocok dan potensial untuk program S2 yang dituju, serta bagaimana latar belakang dan minat mahasiswa relevan dengan bidang studi S2.

Contoh Kalimat Isi:

Selama menjadi mahasiswa bimbingan saya, Saudara [Nama Mahasiswa] menunjukkan performa akademik yang sangat baik. Ia selalu aktif dalam diskusi kelas, mengerjakan tugas-tugas dengan teliti dan tepat waktu, serta mendapatkan nilai yang memuaskan dalam ujian. Saya terkesan dengan kemampuan analitisnya yang tajam dan pemahamannya yang mendalam tentang konsep-konsep [Bidang Studi]. Dalam tugas akhir yang saya bimbing, Saudara [Nama Mahasiswa] berhasil menyelesaikan penelitian dengan kualitas yang baik dan menunjukkan kemampuan riset yang menjanjikan.

Selain kemampuan akademik, Saudara [Nama Mahasiswa] juga memiliki kualitas personal yang sangat baik. Ia adalah mahasiswa yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Ia juga mampu bekerja sama dengan baik dalam tim dan memiliki kemampuan komunikasi yang efektif. Saya yakin Saudara [Nama Mahasiswa] memiliki potensi besar untuk sukses dalam program S2 [Nama Program S2] dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penutup

  • Ringkasan Rekomendasi: Dosen menegaskan kembali rekomendasi untuk mahasiswa tersebut.
  • Tingkat Rekomendasi (Opsional): Beberapa dosen menambahkan tingkat rekomendasi (misalnya, sangat direkomendasikan, direkomendasikan dengan sangat antusias).
  • Kontak Pemberi Rekomendasi: Dosen mencantumkan informasi kontak (email, nomor telepon) jika panitia seleksi ingin menghubungi untuk informasi lebih lanjut.
  • Tanda Tangan dan Nama Dosen: Surat rekomendasi ditutup dengan tanda tangan dan nama lengkap dosen.

Contoh Kalimat Penutup:

Berdasarkan pengalaman saya membimbing dan mengajar Saudara [Nama Mahasiswa], saya sangat merekomendasikan beliau untuk diterima di Program Studi [Nama Program S2] di [Nama Universitas Tujuan]. Saya yakin Saudara [Nama Mahasiswa] akan menjadi mahasiswa pascasarjana yang sukses dan berprestasi.

Demikian surat rekomendasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Dosen]

[Nama Dosen Lengkap]

[Jabatan Dosen]

[Departemen/Fakultas]

[Nama Universitas]

[Email Dosen]

[Nomor Telepon Dosen (Opsional)]

Contoh struktur dan isi di atas bisa kamu jadikan referensi saat meminta surat rekomendasi dari dosen. Ingat, surat rekomendasi yang paling penting adalah surat yang jujur, spesifik, dan personal tentang diri kamu.

Hal yang Harus Dihindari dalam Surat Rekomendasi

Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari dalam surat rekomendasi supaya surat tersebut efektif dan nggak malah merugikan aplikasi kamu.

Generalisasi dan Kurang Spesifik

Surat rekomendasi yang generik dan kurang spesifik itu nggak akan memberikan kesan yang kuat. Hindari kalimat-kalimat yang terlalu umum seperti “mahasiswa ini pintar”, “mahasiswa ini rajin”, atau “mahasiswa ini baik”. Kalimat-kalimat ini nggak memberikan informasi yang berarti tentang kemampuan dan kualitas kamu. Sebaliknya, usahakan surat rekomendasi berisi contoh konkret dan detail yang menunjukkan kemampuan dan kualitas kamu.

Hal yang Harus Dihindari dalam Surat Rekomendasi
Image just for illustration

Informasi Negatif atau Tidak Relevan

Surat rekomendasi seharusnya fokus pada sisi positif dan potensi kamu. Hindari informasi negatif atau kritik yang nggak perlu. Kalaupun ada kekurangan, sebaiknya dosen menyoroti bagaimana kamu mengatasi kekurangan tersebut dan belajar darinya. Selain itu, hindari informasi yang tidak relevan dengan program S2 yang kamu tuju. Fokuslah pada kemampuan dan pengalaman yang related dengan bidang studi S2.

Keterlambatan Pengiriman

Keterlambatan pengiriman surat rekomendasi bisa jadi masalah besar. Panitia seleksi mungkin nggak akan mempertimbangkan aplikasi kamu kalau surat rekomendasinya terlambat masuk. Pastikan kamu meminta surat rekomendasi jauh hari sebelum deadline dan follow up dengan dosen untuk memastikan surat rekomendasi sudah dikirim tepat waktu.

Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan

Surat rekomendasi yang penuh kesalahan tata bahasa dan ejaan akan memberikan kesan yang buruk. Ini menunjukkan bahwa dosen kurang teliti dan nggak profesional. Dosen sebaiknya proofread surat rekomendasi dengan cermat sebelum dikirim. Kalau perlu, minta bantuan teman atau kolega untuk membaca ulang surat rekomendasi.

Tips Tambahan untuk Mendapatkan Surat Rekomendasi S2 yang Kuat

Selain hal-hal yang sudah dibahas, ada beberapa tips tambahan yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan surat rekomendasi S2 yang kuat:

Bangun Hubungan Baik dengan Dosen Selama Kuliah

Bangun hubungan baik dengan dosen sejak awal kuliah. Aktif di kelas, sering bertanya dan berdiskusi, kerjakan tugas dengan baik, dan tunjukkan minat belajar yang tinggi. Kalau kamu punya hubungan yang baik dengan dosen, dosen akan lebih willing dan excited untuk menulis surat rekomendasi buat kamu.

Tips Tambahan untuk Mendapatkan Surat Rekomendasi S2 yang Kuat
Image just for illustration

Pilih Dosen yang Benar-benar Mengenal Kemampuan Anda

Pilih dosen yang tepat untuk memberikan rekomendasi. Pilih dosen yang benar-benar mengenal kamu dan tahu persis kemampuan dan potensi kamu. Jangan asal pilih dosen yang terkenal atau punya jabatan tinggi, tapi nggak pernah berinteraksi dengan kamu. Dosen yang mengenal kamu dengan baik akan bisa menulis surat rekomendasi yang lebih personal dan meyakinkan.

Follow Up dengan Dosen Setelah Mengirimkan Permintaan

Setelah mengirimkan permintaan surat rekomendasi, jangan lupa follow up dengan dosen. Kirim email reminder beberapa minggu sebelum deadline untuk memastikan dosen nggak lupa dan surat rekomendasi sudah dalam proses. Follow up ini menunjukkan keseriusan kamu dan membantu dosen mengingat permintaan kamu.

Ucapkan Terima Kasih kepada Dosen Setelah Surat Dikirim

Setelah dosen mengirimkan surat rekomendasi, ucapkan terima kasih. Kirim email atau kartu ucapan sebagai bentuk apresiasi kamu. Ucapan terima kasih ini menunjukkan sopan santun dan menghargai waktu dan usaha dosen dalam membantu kamu.

Kesimpulan

Surat rekomendasi S2 dari dosen itu adalah komponen penting dalam aplikasi kamu. Surat ini memberikan validasi kualitatif tentang kemampuan dan potensi kamu, yang nggak bisa dilihat hanya dari transkrip nilai. Untuk mendapatkan surat rekomendasi yang kuat, kamu perlu meminta dengan cara yang baik, memberikan informasi yang lengkap, dan memilih dosen yang tepat. Surat rekomendasi yang efektif harus spesifik, relevan, dan berisi contoh konkret. Hindari surat rekomendasi yang generik, negatif, atau terlambat dikirim. Dengan mengikuti tips dan panduan di atas, kamu bisa meningkatkan peluang mendapatkan surat rekomendasi S2 yang powerful dan membuka jalan menuju program pascasarjana impian kamu.

Kesimpulan
Image just for illustration

Gimana? Udah lebih paham kan soal surat rekomendasi S2 dari dosen? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik soal surat rekomendasi, jangan ragu buat sharing di kolom komentar ya!

Posting Komentar